Tidak bosan-bosannya kalian ku sapa, teman. Setidaknya menyapalah balik, ehem. Sebelum memulai materi selanjutnya, alangkah baiknya jika kita berdoa dan mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan penting terlebih dahulu. Contohnya, alat pemijat kepala. Kenapa tak sarankan bawa itu? Karena sepertinya materi akan semakin mbulet, teman-teman. Jujur saja, sejak modularitas, saya sudah pusying.
Nah, sekian curhatan dari saya. Sekarang kita akan langsung membahas materi selanjutnya, yaitu Function.
Pernah membuat suatu acara atau memimpin suatu organisasi? Di suatu organisasi biasanya terdapat pembagian divisi. Sehingga tiap-tiap orang akan ditempatkan di divisi yang paling sesuai dengan bakatnya. Dalam dunia kerja, konsep ini membantu dalam efektifitas kerja.
Nah, bagaimana jika konsep ini diterapkan ke dalam suatu program? Tentu akan sangat membantu, bukan?
Perhatikan contoh script berikut ini yang digunakan untuk menghitung operasi
3⁴ 10³
4ᴶ
Dalam PHP sebenarnya terdapat perintah untuk menghitung pangkat bilangan. Namun di sini diasumsikan kita tidak menggunakan perintah tersebut melainkan harus membuat program sendiri.
Untuk menghitung n pangkat m, kita bisa menggunakan program berikut ini
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= m; $i++)
{
$hasil = $hasil * n;
}
Konsep program di atas didasarkan pada ide nᵐ = n x n x n x … x n (sejumlah m kali perkalian)
Nah… bila program di atas kita terapkan ke dalam kasus yang kita hadapi maka script atau program PHPnya akan menjadi seperti ini:
<?php
// menghitung 3 pangkat 4
$hasil_a = 1;
for ($i = 1; $i <= 4; $i++)
{
$hasil_a = $hasil_a * 3;
}
// menghitung 10 pangkat 3
$hasil_b = 1;
// menghitung 10 pangkat 3
$hasil_b = 1;
for ($i = 1; $i <= 3; $i++)
{
$hasil_b = $hasil_b * 10;
}
// menghitung 4 pangkat 5
$hasil_c = 1;
// menghitung 4 pangkat 5
$hasil_c = 1;
for ($i = 1; $i <= 5; $i++)
{
$hasil_c = $hasil_c * 4;
}
// hitung hasil terakhir
$hasil = $hasil_a * $hasil_b / $hasil_c;
echo $hasil;
?>
// hitung hasil terakhir
$hasil = $hasil_a * $hasil_b / $hasil_c;
echo $hasil;
?>
Jika kita perhatikan, pada script di atas ada beberapa proses yang dilakukan secara berulang-ulang yaitu ‘menghitung pangkat’. Akan lebih mudah jika proses tersebut masuk ke dalam 'Divisi Pangkat' bukan? Dengan kehadiran divisi tersebut, kita dapat dengan cepat menghitung pangkat bilangan karena urusan memangkatkan bilangan kita serahkan ke divisi tersebut. Dalam program, divisi ini kita namakan function atau subprogram.
OK… Sekarang abaikan dulu script di atas, kita lanjutkan tentang bagaimana membuat function.
Secara umum, bentuk function adalah:
function nama_function(parameter)
{
..
..
return variabel;
}
Keterangan:
Nama function ini nantinya akan dipanggil oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya optional (boleh ada, boleh tidak). Parameter ini ibarat input yang akan diolah oleh function.
Sedangkan return variabel merupakan perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Perintah return variabel ini juga bersifat optional (boleh ada, boleh tidak).
Kapan return variabel ini digunakan? Dan kapan tidak perlu digunakan? Return variabel ini perlu digunakan bila hasil dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.
Contoh:
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b; return $c;
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);
?>
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);
?>
Script di atas menunjukkan penggunaan function untuk menjumlahkan dua buah bilangan. Apabila dikembangkan lagi untuk kasus menghitung (3 + 5) ditambah (7 + 6), maka scriptnya dapat berbentuk seperti di bawah ini
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(3, 5) + jumlah(7, 6);
echo "Hasil penjumlahannya = ". $hasil;
?>
$hasil = jumlah(3, 5) + jumlah(7, 6);
echo "Hasil penjumlahannya = ". $hasil;
?>
Atau
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(jumlah(3, 5), jumlah(7, 6));
echo "Hasil penjumlahannya = ". $jumlah;
$hasil = jumlah(jumlah(3, 5), jumlah(7, 6));
echo "Hasil penjumlahannya = ". $jumlah;
?>
Berikut ini contoh function yang tidak perlu menggunakan return. Script ini hanya sekedar untuk menampilkan suatu string melalui sebuah function.
<?php
function tulis($x)
function tulis($x)
{
echo "Anda menampilkan ". $x . "<br>";
}
tulis("Hello World..");
tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");
?>
?>
Nah… kembali lagi ke kasus semula, yaitu mencari hasil dari
3⁴ 10³
4ᴶ
Maka kita bisa membuat script yang lebih sederhana menggunakan function daripada sebelumnya.
<?php
function pangkat($m, $n)
{
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= $n; $i++)
{
$hasil = $hasil * $m;
}
return $hasil;
}
$jwb = pangkat(3, 4) * pangkat(10, 3) / pangkat(4, 5); echo "Hasilnya adalah : ".$jwb;
?>
$jwb = pangkat(3, 4) * pangkat(10, 3) / pangkat(4, 5); echo "Hasilnya adalah : ".$jwb;
?>
Kalian juga bisa membuat beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar function. Selanjutnya setiap kali butuh suatu function dalam daftar tersebut, cukup meng-include-kan nama filenya, lalu panggil nama functionnya. Trik ini sering digunakan para programmer dalam membuat aplikasi. Berikut ini contohnya:
functions.php
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$hasil = $a + $b;
return $hasil;
}
function kurang($a, $b)
function kurang($a, $b)
{
$hasil = $a - $b;
return $hasil;
}
function kali($a, $b)
function kali($a, $b)
{
$hasil = $a * $b;
return $hasil;
}
function bagi($a, $b)
function bagi($a, $b)
{
$hasil = $a / $b;
return $hasil;
}
?>
?>
jumlah.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103; $bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." + ".$bil2. " = " . jumlah($bil1, $bil2) ;
?>
kurang.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." - ".$bil2. " = " . kurang($bil1, $bil2) ;
?>
echo "Hasil ".$bil1." - ".$bil2. " = " . kurang($bil1, $bil2) ;
?>
kali.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." x ".$bil2. " = " . kali($bil1, $bil2) ;
?>
echo "Hasil ".$bil1." x ".$bil2. " = " . kali($bil1, $bil2) ;
?>
bagi.php
<?php
include "functions.php";
$bil1 = 103;
$bil2 = 192;
echo "Hasil ".$bil1." / ".$bil2. " = " . bagi($bil1, $bil2) ;
echo "Hasil ".$bil1." / ".$bil2. " = " . bagi($bil1, $bil2) ;
?>
Built in Functions dalam PHP
Sebuah function dapat kita create sendiri seperti halnya di atas, namun dapat juga langsung kita gunakan karena sudah disediakan oleh PHP. Function yang sudah disediakan oleh PHP ini selanjutnya disebut built in functions.
Berikut ini beberapa built in functions yang sudah ada dalam PHP berdasarkan kategori penggunaannya.
Mathematics Built in Functions
Untuk menghitung nilai mutlak atau absolute
Contoh:
<?php
<?php
$bil = -10;
echo abs($bil);
// menghasilkan 10
?>
Untuk membulatkan ke atas suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.1;
echo ceil($bil);
// menghasilkan 20
?>
Untuk membulatkan ke bawah suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.5;
echo floor($bil);
// menghasilkan 19
?>
Mencari nilai terbesar dari suatu data bertipe array
Contoh:
Contoh:
<?php
$data = array(19, 23, 11, 45);
$max = max($data);
$data = array(19, 23, 11, 45);
$max = max($data);
echo "Nilai max = ".$max;
// menghasilkan 45
?>
?>
Mencari nilai minimum dari suatu data bertipe array
Untuk menghasilkan bilangan bulat random antara x s/d y.Contoh:
<?php
$random = mt_rand(4, 10);
$random = mt_rand(4, 10);
// menghasilkan bilangan random antara 4 s/d 10 echo $random;
?>
?>
Digunakan untuk mencari hasil x pangkat y.
Contoh:
<?php
$hasil = pow(4, -5);
Contoh:
<?php
$hasil = pow(4, -5);
// menghitung 4 pangkat -5 echo $hasil;
?>
?>
Membulatkan bilangan real ke bawah bila desimal di belakang komanya kurang dari 0.5, dan membulatkan ke atas bilangan desimal di /belakang komanya lebih dari atau sama dengan 0,5.
Contoh:
<?php
echo round(10.23);
Contoh:
<?php
echo round(10.23);
// menghasilkan 10 echo round(10.6);
// menghasilkan 11 echo round(-10.2); \
// menghasilkan -10
?>
?>
Array Built in Functions
Berikut ini beberapa function yang bisa digunakan untuk mengolah data berbentuk array
Digunakan untuk mensorting beberapa array terkait sekaligus. Bisa juga digunakan untuk mensorting dalam sebuah array saja.
Sintaks dari penggunaan array_multisort() adalah
array_multisort(x, metode, a, b, c, …);
‘x’ adalah array yang digunakan sebagai acuan dalam sorting.
‘metode’ adalah metode yang digunakan sorting (ascending atau descending).
a, b, c,… adalah array lain yang ikut disorting.
Contoh:
Script berikut ini akan mengurutkan data mahasiswa (NIM dan NAMA) berdasarkan NIM dari 2 buah array yang bersesuaian secara ascending.
<?php
$nim = array("M0197002","M0197004","M0197001","M0197008","M0197003");
$nama = array("Amir","Joko","Budi","Siti","Agus");
array_multisort($nim, SORT_ASC, $nama);
for ($i = 0; $i <= count($nim)-1; $i++)
array_multisort($nim, SORT_ASC, $nama);
for ($i = 0; $i <= count($nim)-1; $i++)
{
echo $nim[$i]. " " .$nama[$i]. "<br>";
}
?>
?>
Keterangan:
Untuk sorting secara descending, gunakan parameter SORT_DESC
Digunakan untuk mengambil salah satu elemen dari array secara random
Contoh:
<?php
Contoh:
<?php
$bil = array(3, 1, 4, 5, 2, 6);
$ambilAcak = array_rand($bil);
echo $ambilAcak;
?>
Digunakan untuk membalik urutan data dalam array
Contoh:
<?php
$data = array("mangga","jambu","jeruk","apel");
Contoh:
<?php
$data = array("mangga","jambu","jeruk","apel");
$balik = array_reverse($data);
foreach($balik as $index => $buah)
foreach($balik as $index => $buah)
{
echo $buah. "<br>";
// menampilkan apel, jeruk, jambu, mangga
}
?>
Digunakan untuk mencari nomor urut elemen tertentu dalam array (dimulai dari 0)
Contoh:
Script berikut ini akan mencari nomor urut elemen dari data ‘jambu’ dalam array buah
<?php
$data = array("mangga","jambu","jeruk","apel");
Contoh:
Script berikut ini akan mencari nomor urut elemen dari data ‘jambu’ dalam array buah
<?php
$data = array("mangga","jambu","jeruk","apel");
$no = array_search("jambu", $data);
echo $no; // akan menampilkan 1 (nomor urut elemen dalam array)
?>
echo $no; // akan menampilkan 1 (nomor urut elemen dalam array)
?>
Digunakan untuk menghitung jumlah elemen yang ada dalam suatu array.
String Built in Functions
Digunakan untuk memecah suatu string ke dalam array berdasarkan karakter tertentu.
Contoh:
<?php
$date = "20-01-2009";
$pecah = explode("-", $date); // memecah string berdasarkan karater ‘-’
<?php
$date = "20-01-2009";
$pecah = explode("-", $date); // memecah string berdasarkan karater ‘-’
echo "Tanggal : ". $pecah[0]; // menampilkan 20
echo "Bulan : ". $pecah[1]; // menampilkan 01
echo "Tahun : ". $pecah[2]; // menampilkan 2009
?>
?>
Digunakan untuk mengenkripsi (hashing) suatu string. Biasanya function ini digunakan untuk keperluan enkripsi password login ke suatu aplikasi. Hasilnya adalah suatu string yang tidak dapat dibaca dengan panjang 32 karakter
<?php
<?php
$passwordAsli = "hello";
$passwordEnkrip = md5($passwordAsli);
echo $passwordEnkrip; // menampilkan ‘5d41402abc4b2a76b9719d911017c592’
?>
Keterangan:
Tidak ada function untuk membalik dari hasil md() ke string asli.
Keterangan:
Tidak ada function untuk membalik dari hasil md() ke string asli.
Tugas Untuk Anda
1. Di SMA tentu Anda telah mengenal rumus kombinasi C(m, n) kan? C(m, n) dirumuskan dengan
1. Di SMA tentu Anda telah mengenal rumus kombinasi C(m, n) kan? C(m, n) dirumuskan dengan
Simbol ! menunjukkan faktorial.Sebagai contoh, 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120.
Nah.. buatlah script PHP untuk menghitung nilai C(m, n) dengan m dan n nya suatu input, dimana m ≥ n.
Dalam hal ini buatlah sebuah function yang khusus untuk menghitung nilai faktorial suatu bilangan. Selanjutnya gunakanlah function tersebut untuk menghitung C(m, n).
Nah.. buatlah script PHP untuk menghitung nilai C(m, n) dengan m dan n nya suatu input, dimana m ≥ n.
Dalam hal ini buatlah sebuah function yang khusus untuk menghitung nilai faktorial suatu bilangan. Selanjutnya gunakanlah function tersebut untuk menghitung C(m, n).
Jawab:
tugas1func.php
<h2>Rumus Kombinasi</h2>
<form method="POST" action="">
Masukkan nilai C(<input type="text" name="m">)(<input type="text" name="n">)<br>
<input type="submit" value="Submit">
<?php
$a=$_POST['m'];
$b=$_POST['n'];
$c=$a-$b;
function kombinasi($x)
{
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= $x; $i++)
{
$hasil = $hasil*$i;
}
return $hasil;
}
echo "<br><br><br>";
echo "Bilangan yang Anda masukkan adalah '".$a."' dan '".$b."'<br>";
echo "Hasil Kombinasinya adalah ".kombinasi($a)/(kombinasi($b) * kombinasi($c));
?>
Hasil:
Analisa :
Untuk rumus kombinasi, kita akan gunakan rumus sesuai dengan soal di atas. Dan untuk hasilnya didapat dengan memanggil valuenya dari 'echo' yang seharusnya menjadi hasil proses. Tidak seperti proses yang lain yang mendeklarasikan pemanggilan valuenya di awal tanpa memanggil 'function' kembali.
2. Buatlah script untuk menghitung jumlah bilangan ganjil antara 10 dan 123456. Gunakan function untuk mengecek apakah suatu bilangan termasuk bilangan ganjil atau tidak.
Jawab:
tugas2func.php
<?php
function ganjil($a)
{
if($a%2==0)
{
return 1;
}
else
{
return 0;
}
}
for($i=10; $i<=123456; $i++)
{
$jum=$jum+ganjil($i);
}
echo "Jumlah bilangan ganjil antara 10 dan 123456 adalah ".$jum;
?>
Hasil:
Analisa:
Pada fungsi kali ini, penggunaan IF dan FOR menjadi kunci utama. IF sebagai pemilah bilangan ganjil dan FOR sebagai fungsi penjumlahan bilangan ganjil.
3. Buatlah script untuk mencari selisih jumlah detik dari dua waktu yang berbeda. Format input waktu harus dalam bentuk hh:mm:ss
Contoh:
Waktu 1 = 12:03:10
Contoh:
Waktu 1 = 12:03:10
Waktu 2 = 13:03:20
Selisih kedua waktu adalah 3610 detik.
Petunjuk: Anda dapat gunakan function explode() untuk memecah waktu ke dalam satuan jam, menit dan detik untuk perhitungan.
Selisih kedua waktu adalah 3610 detik.
Petunjuk: Anda dapat gunakan function explode() untuk memecah waktu ke dalam satuan jam, menit dan detik untuk perhitungan.
Jawab:
tugas3func.php
<h2>Form Mencari Selisih Dua Waktu</h2>
<form method="post" action="">
Masukkan Waktu 1 = <input type="text" name="hh1">:<input type="text" name="mm1">:<input type="text" name="ss1"><br>
Masukkan Waktu 2 = <input type="text" name="hh2">:<input type="text" name="mm2">:<input type="text" name="ss2"><br>
<input type="submit" name="submit" value="Submit">
<input type="reset" name="reset" value="Reset">
<?php
$hh1=$_POST['hh1'];$mm1=$_POST['mm1'];$ss1=$_POST['ss1'];
$hh2=$_POST['hh2'];$mm2=$_POST['mm2'];$ss2=$_POST['ss2'];
$time1="$hh1:$mm1:$ss1";
$time2="$hh2:$mm2:$ss2";
$pecah1=explode(":", $time1);
$pecah2=explode(":", $time2);
echo "<br><br>Waktu 1 : ".$pecah1[0]." Jam, ";echo $pecah1[1]." Menit, ";echo $pecah1[2]." Detik<br>";
echo "Waktu 2 : ".$pecah2[0]." Jam, ";echo $pecah2[1]." Menit, ";echo $pecah2[2]." Detik";
$t1=$pecah1[0]*3600+$pecah1[1]*60+$pecah1[2];
$t2=$pecah2[0]*3600+$pecah2[1]*60+$pecah2[2];
if($t1>$t2)
{
$t=$t1-$t2;
}
else
{
$t=$t2-$t1;
}
echo "<br>Selisih kedua waktu adalah ".$t." detik";
?>
Hasil:
Analisa:
Pada percobaan di atas, dapat kita lihat bahwa program di atas memanfaatkan fungsi 'explode()' untuk memisahkan variabel jam, menit, dan detik. Selanjutnya memanfaatkan operator aritmatika untuk menghitung hasil selisih per detiknya.
4. Misalkan dalam suatu kelas terdapat 5 orang siswa dengan nama dan NIS sebagai berikut
NIS Nama Siswa
A001 Agus
NIS Nama Siswa
A001 Agus
A002 Budi
A003 Amir
A003 Amir
A004 Acong
A005 Siti
Buatlah sebuah form untuk memasukkan nilai ujian 1 dan ujian 2 pelajaran Matematika kelima siswa tersebut. Selanjutnya tampilkan data NIS, Nama Siswa dan Rata-rata Ujiannya, dan urutkan berdasarkan Rata-rata Ujiannya mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
Contoh Tampilan Form Input Nilai
Contoh Tampilan Form Input Nilai
Petunjuk:
Data NIS dan Nama Siswa disimpan dalam array, begitu pula dengan nilai rata- ratanya. Selanjutnya sort berdasarkan nilai rata-rata (gunakan array_multisort()) lalu tampilkan. Jaw
Data NIS dan Nama Siswa disimpan dalam array, begitu pula dengan nilai rata- ratanya. Selanjutnya sort berdasarkan nilai rata-rata (gunakan array_multisort()) lalu tampilkan. Jaw
Jawab:
tugas4func.php
<h2>Form Input Nilai Ujian</h2>
<form method="post" action="">
<table border=3 bgcolor=pink>
<tr align=center>
<td><b>NIS</b></td>
<td><b>Nama Siswa</b></td>
<td><b>Nilai Ujian 1</b></td>
<td><b>Nilai Ujian 2</b></td>
</tr>
<tr>
<td>A001</td>
<td>Agus</td>
<td><input type="text" name="a1"></td>
<td><input type="text" name="b1"></td>
</tr>
<tr>
<td>A002</td>
<td>Budi</td>
<td><input type="text" name="a2"></td>
<td><input type="text" name="b2"></td>
</tr>
<tr>
<td>A003</td>
<td>Amir</td>
<td><input type="text" name="a3"></td>
<td><input type="text" name="b3"></td>
</tr>
<tr>
<td>A004</td>
<td>Acong</td>
<td><input type="text" name="a4"></td>
<td><input type="text" name="b4"></td>
</tr>
<tr>
<td>A005</td>
<td>Siti</td>
<td><input type="text" name="a5"></td>
<td><input type="text" name="b5"></td>
</tr>
<tr align=center bgcolor=pink>
<td colspan=2></td>
<td><input type="submit" value="SUBMIT"></td>
<td><input type="reset" value="RESET"></td>
</tr>
</table>
<?php
echo "<br><br>";
echo "<h2>Rata-Rata Nilai Terbesar ke Terkecil</h2>";
$a1=$_POST['a1'];$a2=$_POST['a2'];$a3=$_POST['a3'];$a4=$_POST['a4'];$a5=$_POST['a5'];
$b1=$_POST['b1'];$b2=$_POST['b2'];$b3=$_POST['b3'];$b4=$_POST['b4'];$b5=$_POST['b5'];
$rata1=($a1+$b1)/2;
$rata2=($a2+$b2)/2;
$rata3=($a3+$b3)/2;
$rata4=($a4+$b4)/2;
$rata5=($a5+$b5)/2;
$nis=array("A001","A002","A003","A004","A005");
$nama=array("Agus","Budi","Amir","Acong","Siti");
$rata=array($rata1,$rata2,$rata3,$rata4,$rata5);
array_multisort($rata, SORT_ASC, $nis, $nama);
for($i=count($rata)-1; $i>=0; $i--)
{
echo "Nilai rata-rata = ".$rata[$i].", NIS : ".$nis[$i].", Nama : ".$nama[$i]."<br>";
}
?>
Hasil:
Analisa:
Pada program di atas, hal yang pertama dilakukan adalah memasukkan form input dengan metode POST. Selanjutnya hasil input dijadikan satu menjadi tipe data array, setelah sebelumnya dihitung nilai rata-ratanya. Selanjutnya dengan acuan hasil rata-rata ujian terbesar maka hasil urutan nilai dimulai dari yang terbesar menjadi output program di atas. Agar proses ini berjalan dengan baik, maka digunakan fungsi 'array_multisort()'.
5. Suatu perusahan X, terdapat 10 orang karyawan dengan NIK dan Nama Karyawannya sebagaimana tampak pada tabel berikut ini
Perhatikan kode NIK di atas. Digit ke 2 dan 3 menunjukkan posisi karyawan dalam perusahaan. ‘01’ berarti di bagian keuangan, ‘03’ di bagian HRD dan ‘04’ di bagian maintenance.
Buatlah script PHP untuk menampilkan gaji setiap karyawan dengan ketentuan sbb:
Buatlah script PHP untuk menampilkan gaji setiap karyawan dengan ketentuan sbb:
Jika karyawan di bagian keuangan, maka gaji pokoknya: Rp. 2.000.000,-. Di bagian HRD gaji pokoknya Rp. 1.900.000,- dan di maintenance gaji pokoknya Rp. 1.950.000,-.
Selain itu masih ditambah tunjangan sesuai masa kerjanya.
Jika masa kerja > 15 tahun maka tunjangannya Rp. 500.000,- Sedangkan jika masa kerja 10 s/d 15 tahun, tunjangannya Rp. 300.000,-. Dan jika masa kerjanya di bawah 10 tahun tunjangannya Rp. 100.000,-
Untuk format tampilan, gunakan tabel berikut ini
Catatan: Gunakan format angka gaji sesuai format Rp. XXX.XXX.XXX,-
6. Berdasarkan data karyawan yang ada pada soal no. 5, buatlah script untuk menampilkan data karyawan (NIK, nama dan masa kerja) dan jumlah karyawannya dari ketentuan sbb:
a. Karyawan di bagian ‘HRD’ yang masa kerjanya di atas 15 tahun
a. Karyawan di bagian ‘HRD’ yang masa kerjanya di atas 15 tahun
b. Karyawan di bagian ‘maintenance’ atau ‘keuangan’ yang masa kerjanya 10 tahun s/d 15 tahun
Gunakan Radiobutton untuk proses switching tampilan sebagaimana contoh form berikut ini.
Data Karyawan
Data Karyawan
Hasil:
Analisa:
Ketika dipilih salah satu dari kedua button di atas, maka tampilannya akan memunculkan tabel yang berbeda. Pada gambar di atas memang tidak ditampilkan namanya, karena ku yakin kalian bisa mencobanya sendiri. Untuk programnya memang sangat banyak dibanding tanpa menggunakan 'function' namun function sendiri agaknya lebih membantu dalam hal seperti ini, meskipun programnya bertambah panjang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar